Kamis, 03 November 2011

manusia dan cinta kasih & manusia dan kebudayaan

A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
Pengertian cinta kasih secara terpisah telah dijelaskan diatas, namun ruang lingkup cinta kasih itu sangatlah luas mencakup berbagai aspek, tujuan, dan tentunya memiliki berbagai bentuk cinta kasih. Salah satunya Cinta kasih seorang manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
`1. Cinta Kasih Secara Vertikal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta termasuk juga apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
2. Cinta Kasih Secara Horisontal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesame Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.
B. PENGERTIAN KASIH SAYANG
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
C. PENGERTIAN BELAS KASIH
Belas kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan atau gairah .
D. WUJUD CINTA KASIH
a. Cinta kasih antar orang tua dan anak.
b. Cinta kasih antara pria dan wanita.
c. Cinta kasih antara sesama manusia.
d. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan.
e. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya.

sumber : iwakbakar's blogs

 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan manusia dari waktu ke waktu selalu berubah atau bersifat dinamis. Perubahan-perubahan yang terjadi itu disebabkan oleh dua factor yakni, perubahan dari dalam dan perubahan dari luar. Perubahan dari dalam sesuai analisi saya yaitu manusia dalam hidupnya selalu menginginkan sesuatu yang baru, lebih baik dan sempurna serta dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga menyebabkan ia (manusia) dengan kemampuan akalnya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya kebutuhan akan tempat tinggal (rumah) dan beberapa hal-hal lainnya. Sementara, perubahan dari luar yakni dengan masuknya pengaruh asing seperti system pengetahuan dan teknologi karena adanya pertemuan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Dimana manusia yang satu bertindak sebagai pemberi unsur-unsur kebudayaan dan manusia yang lainnya bertindak sebagai penerima kebudayaan tersebut.

Kebudayaan masyarakat Papua juga sama seperti yang telah di kemukakan diatas. Sebelum kebudayaan Papua dipengaruhi oleh kebudayaan dari luar, kebudayaan masing-masing masyarakat setempat didaerah pantai maupun pedalaman tidaklah bersifat statis tanpa mengalami perubahan.

Meskipun perubahan secara tidak nyata bolehlah dikatakan bahwa setiap generasi mewujudkan sejumlah hasil pemikiran yang tidak didapati pada kebudayaan yang diwujudkan oleh generasi yang mendahuluinya. Dalam kenyataan terlihat bahwa masyarakat-masyarakat setempat di papua mewujudkan tata cara kehidupan yang berbeda, system kekerabatan yang berbeda.
Pengetahuan mengenai alat-alat yang terbuat dari besi dan logam oleh masyarakat daerah di pedalaman Papua, diketahui setelah adanya pengaruh dari luar, yaitu dengan masuknya orang Eropa yang datang selain untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah juga usaha untuk memperoleh kekayaan.

Begitu pula dengan penggunaan uang yang di buat Pemerintah Jajahan Belanda sebagai alat penukar untuk memperoleh barang-barang tertentu, sehingga mendorong sejumlah individu berusaha memperoleh uang yang di pertukarkan dengan barang-barang keinginannya.
Keadaan sebagaimana dijelaskan diatas terjadi pula hampir di semua daerah yang ada di dua Provinsi ini yakni Papua dan Papua Barat. Dimana sebelum masyarakat lokal menerima pengaruh dari luar, adat sangat berperan dalam kehidupan masyarakat setempat. Setelah masuknya pengaruh dari luar mengakibatkan peranan adat semakin berkurang (merosot-red), seperti masuknya pengaruh agama Kristen yang menyebabkan adanya pembakaran rumah-rumah tradisional serta hal-hal lain yang dilihat bertentangan dengan agama Kristen.

Masuknya system pemerintahaan formal turut juga mempengaruhi system pemerintahaan tradisional. Seperti semakin menurunnya dinamika gotong royong pada masyarakat. Selain itu terdapat pula perubahan pada rumah yang meliputi; bentuk, ukuran, dan bahan serta lokasi rumah tersebut.

Telah dijelaskan dimuka bahwa kebudayaan bersifat dinamis, sekarang muncul pertanyaan bila kebudayaan bersifat dinamis, apakah unsur-unsurnya juga bersifat dinamis? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita ketahui apa saja unsur-unsur kebudayaan itu. Sesuai data yang di input penulis, ada sebanyak tujuh unsur kebudayaan yang universal diantaranya yakni, Bahasa, Sistem Pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem Peralatan hidup dan Teknologi, Sistem Mata Pencaharian Hidup, Sistem Religi dan Kesenian.

Dari ketujuh unsur tersebut saya lebih memperhatikan unsur teknologi, secara khusus adalah teknik pembuatan rumah.
Mengapa teknik pembuatan rumah itu penting ? Alasan karena rumah mempunyai arti tertentu bagi pemiliknya. Rumah merupakan salah satu hasil kebudayaan yang terdapat pada semua masyarakat atau manusia di dunia.

Rumah dibangun dengan mempunyai bentuk, motif dan arsitektur dalam kebudayaan, selain itu selama ini sejumlah referensi yang berhubungan dengan teknik membuat rumah belum terungkap. Hal ini penting untuk diteliti sebelum punah, berubah dan menghilang.

Bagian pertama, fungsi sosial yaitu rumah tempat tinggal keluarga kecil atau keluarga besar, rumah suci, rumah pertahanan, dan rumah tempat berkumpul umum. Bagian kedua, fungsi pemakaian yaitu tenda atau gubuk yang segera dapat dilepas dan rumah untuk menetap.

Rumah juga berfungsi untuk menunjukkan wilayah klen tertentu (marga tertentu). Kondisi persoalan ini dipersulitkan oleh munculnya kecenderungan dari petuah-petuah itu sendiri untuk memilih rumah modern, karena tidak mempertahankan bentuk rumah tradisional. Keadaan ini juga berakibat pada menurunnya partisipasi dari sejumlah fungsionaris adat dalam rumah.

sumber : aditya blog