Minggu, 19 Oktober 2014

KEWIRAUSAHAAN

Tentunya kita sering sekali mendengar sebuah cerita tentang seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kewirausahaanya, tapi sebenarya apakah kita tau arti atau makna dari kewirausahaan atau wirausaha itu sendri???? Kewirausahaan berasal dari bahasa perancis yaitu entrepreneurship yang memiliki beberapa pengertian yaitu entreprendre dan undertake yang kaitanya dalam dunia bisnis yang berarti langkah awal atau memuali suatu bisnis. Kewrirausaaan juga dapat diartikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berebda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psiologi dan social yang menyertinya serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Sedangkan wirausaha dapat diartikan pengusaha atau seorang pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang mencoba untuk memperbaiki suatu unit organissi dengan memprakarsai perubahan bentuk sedangkan menurut longenecker(2001) wirusaha adalah seorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. Dari pengertian tersebut dapat pula kita ketaui bersama tentang perilaku dari wirausahawan, terdapat tiga jenis perilaku wirausahawan yaitu memulai inisiatif, mengorganisai dan mereorganisai mekanisme sosial ekonomi serta diterimanya resiko kegagalan.
1.    Memulai Insiatif
Inisiatif merupakan tindakan awal dalam memulai suatu pekerjaan. Inistif dapat dikembangkan melalui pengembangan insitaif. Suatu inisitif akan efektif apabila dibarengi dengan displin sesuai dengan norma yang berlaku, berbagai faktor yang dapat menyebabkan sesorang tidak berbuat apa-apa walaupun dia tahu tentang berbagai hal, seperti tidak atau atau enggan mencoba suatu usaha yang sebenarya sudah diketahuinya disebebakan oleh kurangnya percaya diri, malas atau terbiasa apatis.
2.  Mengorganisai dan Mereorganisai Mekanisme Sosial Ekonomi
Tantangan dan permasalahan kewirausaahn merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi oleh seorang wirausaha. Tantangn dapat bersifat teknologi, social, politik dan lingkungan, pasar merupakan salah satu tantangan yang memerlukan perhatian yang cukup besar, upaya penanggulangan terhadap tantangan dapat dilakukan dengan memilih teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan mencermati perkembangan social budaya masyarakat yang menjadi focus pemasran, mengikuti perkembangan politik baik dala maupun luar negri.
3.    Menerima Resiko Kegagalan
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadp resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk mneguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha.
             Wirausahwan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18 diawal dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama yang menjadi kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan karakteristik wirausahawan. Menurut para pengamat seperti McClelland banyak karakteristik seorang wirausahawan seperti keinginan untuk beprestasi, keinginan untuk bertangung jawab, preferensi kepada resiko, persepdi kepada kemungkinan berhasil, rangsangan oleh umpan balik, aktifitas energik, orientasi ke masa depan, keterampilan dalam pengorganisaian serta sikap terhadp uang.
             McClealland juga memiliki karakteristik yang sangat sukses yang ia bangun dengan sebuah formulasi yang dia namakan n Ach tinggi yang terdiri dari kemampuan inovatif, toleransi terhadap kemenduaan, keinginan untuk berprestasi, kemampuan perencanaan realistis, objektivitas, tanggung jawab pribadi, kemampuan berdaptasi, kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
             McClealland juga membuat sebuah perancanaan yang berakitan dengan kebutuhan dasar para untuk menunjang tujuan ekonomi yang stabil. Kebutuhan dasar tersebut McClealland golongkan kedalam beberapa bagian diantaranya sebagai berikut:
1.    Kebetuhan untuk Berprestasi (n Ach)
Merupakan sebuah motivasi untuk berprestasi, karena itu kryawan akan berusaha untuk mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang dan kemajuan dalam pekerjaan. Contoh: wirausahawan yang menginginkan pujian dari lingkungan sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasi tersebut.
2.    Kebutuhan untuk Berafiliasi (n Afill)
Adalh hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat. Koperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi social yang tinggi. Contoh: Wirausahawan yang ingin mempunyai hubungan baik dengan rekan kerjanya.
3.    Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku dalam suatu acara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berprilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contoh: pegawai yang mau diatur oleh seorang wirausawan sehingga wirausahawan tersebut cukup berkuasa.
        Seorang wirausahawan tentunya harus pandai-pandai dalam menemukan sebuah peluang usaha baru. Dalam mengidentifikasi usaha baru wirauasahawan harua paham terlebih dahulu dalam mengidentifikasi permasalahan tersebut. Diantaranya sebagai berikut:
1.    Konsumen wiraushawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen.
2.    Perusahaan yang sudah ada mewajibkan wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang sudah ada.
3.    Saluran Distrubusi. Merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.    Pemerintah merupakan sumber pengembangan baru yang terdiri dari dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang mungkin pengembagan sejumlah baru dan melalui peraturan pemrtintah terhadap dunia bisnis yang memungkinkan munculnya produk baru.
5.    Penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
        Seorang wirausahwan juga harus mampu dalam menganalisa pulang pokok dalam bisnis yang dia jalankan. Tujuanya untuk mengetahui sejauh mana usaha yang dia jalankan berhasil dan mendaptkan keuntungan. Analsis pulang pokok dapat ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Biaya Tetap, pengeluaran yang dikeluarkan tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan
2.    Biaya Variable, pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
3.    Biaya Total, semua nilai rupiah penjulan yang terakumulasi dari penjualan produk
4.    Pendapatan Total, Jumlah total biaya tetap dari biaya variable yang berkaitan dengan produksi
5.    Keuntungan, Jumlah pendapatan total melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual
6.    Kerugian, Jumlah biaya total produksi barang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7.    Titik Pulang Pokok, Pencapaian total sama dengan biaya totalnya artinya perusahaan memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biaya perusahaan taka da untung rugi.
             Sebuah wirausahawan tentunnya berkaitan dengan sebuah kepemilikan usaha yang dimilikinya, banyak jenis kepemilikan usaha yang tentunya memiliki kerugian dan kelebihan masing-masing misalnya seperti firma, dan perseroan terbatas. Kepemilikan perseorangan yang dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi. Kepemilikan kongsi dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas dengan adanya pembagian laba. Perusahaan perseroan merupakan perusahaan yang memiliki badan hokum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relative stabil.
Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:
1   Kewajiban Terbatas
Artinya pemegang saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang terbatas tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham.
2.    Masa Hidup Abadi
Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal ekonomi yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang dari pada asset perusahaan tetap dapat menjadi subjek disolusi dan penyebaran.
3.    Efisensi Manajemen
Efiensi manajemen dan spesialisai pekejaaan memungkinkan pengelolaan modal lebih efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi dan dengan menepatkan orang yang tepat. Efisiensi maksimum dari modal yang ada dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.
     Keuntungan utama serta kekurangan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai            berikut:
1.        Keuntungan menjadi milik sendiri
2.        Mudah untuk mendirikannya
3.        Tidak perlu berbadan hokum
4.        Rahasia perusahaan terjamin
5.        Biaya organisai rendah tergolong sederhana
6.        Aktifitasnya relative simple
7.        Manajemen yang cukup flexible
             Kekurangan perusahaan perseorangan
1.        Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan
2.        Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide
3.        Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
4.        Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
5.        Tangung jawab pemilik terbatas
             Kelebihan dari perusahaan persekutuan
1.        Permodalanya lebih besar dari perusahaan perorangan
2.        Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
3.        Pengelolaan lebih mudah dan professional karena banyak pengelolaanya
4.        Ide-ide inovasi lebih lancar mengakir
             Kekurangannya dari perusahaan persekutuan
1.        Kerahsiaan perusahaan tidak terjamin
2.        Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
3.        Adanya kepemilikan modal yang tidak bertanggung jawab










Sumber:
Ahman, Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama, Bandung.
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.
elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/bussiness_plan/File0020.PDF
http://dhikaaza.blogspot.com/2012/01/tugas-kewirausahaan.html
http://alannewhope.blogspot.com/2011/05/tugas-kewirausahaan.html