Sabtu, 09 November 2013

TEKNIK SAMPLING

TEKNIK SAMPLING

1.             Pengertian Teknik Sampling
Teknik sampling purposiveyaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.1Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan. Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendapatkan sampel yang baik diantaranya sebagai berikut:
a.       Representatif
b.      Batasan sampel harus jelas
c.       Dapat dilacak dilapangan
d.      Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda
e.       Harus up to date maksudnya terbaharui

2.             Syarat penggunaan metode simple random sampling.
a.       Sifat populasi adalah homogeny
b.      Keadaan anggota populasi tidak menyebar secara geografis
c.       Harus ada kerangka sampling yang jelas
Kebaikan: penggunaan prosedur sederhana
Kelemahan: Persyaratan penggunaan metode ini sulit untuk dipenuhi

3.      Teknik-teknik pengambilan sampe

         A. Random sampling atau probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 200 dan yang akan dijadikan sampel adalah 50, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 50/200 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Teknik sampling probabilitas dibagi kedalam beberapa jenis  diantarnya sebagi beikut:


1.      Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen  populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya. Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya.  Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
2.      Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
   Merupakan suatu teknik sampling dimana populasi kita bagi kedalam sub populasinya karena mempunyai karakteristik yang heterogen dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan terhadap pencapaian tukuan penelitian maka penelitian dapat mengambil dengan cara ini.

          3.    Cluster Sampling atau Sampel Gugus

Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara gugus, pupulasi dibagi kedalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut cluster. Berbeda dengan pembentukan satrata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus realtif heterogen.

          4.    Systematic Sampling atau Sampel Sistematis                   
Merupakan teknik sampling jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sample sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secar sistematis yaitu unsur populasi yang bias dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.


          5.    Area Sampling atau Wilayah
Merupakan teknik sampling yang digunakan ketika dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar diberbagai wilayah.

          B.   Teknik Sampling Non Probabilitas/Non Random Sampling
Suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak nonrandom sampling tidak semua   populasi mempunyai kesempatan sama untuk bias dipilih menjadi sampel. Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang sehingga tidak diketahui unsur peluang unit sampling terpilih kedalam sampling.

          1.    Convenience Sampling/ sampel yang dipilih karena kemudahan
Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada disitu atau kebetulan dia mengenal orang tersebut.

          2.    Snowball Sampling/ Sampel Bola Salju
Merupakan teknik sampling yang banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Yang dia ketahui hanya tahu satu atau dua orang berdasarkan penilaiannya bias dijadikan sampel.

             3.    Purposive Sampling
Merupakan teknik sampling yang satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikhendaki dalam pengambilan sampel.

          4.    Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.




KUISIONER

Bagian ini berisikan tentang penjelasan dari kuisoner serta tentang hubungannya dengan pengambilan data yang berkaitan dengan penelitian yang telah dibuat. Kuisionare berasal dari bahasa latin: Quistionnare, yang berarti suattu rangkaian pertanyaan yangberhubungan dengan topic tertentu, diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untukmemperoleh data. Kuesioner lebih popular dalam penelitian dibandingkan dengan jenis instrument yanglain karena dengan menggunakan cara ini dapat dikumpulkan informasi yang lebih banyak dalam waktuyang relative pendek, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan peneliti menggunakan wawancara atau teknik lain.Tujuan utama menggunakan kuesioner dalam penelitian adalah
1. Memperoleh informasi yang lebih relevan dengan tujuan penelitian
2. Mengumpulkan informasi dengan reliabilitas dan validitas yang  tinggi

A.      Macam-macam kuisioner
1.    Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2.    Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3.    Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
                 Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
          4.    Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.





Sumber:
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008),.85.