Sabtu, 14 Januari 2012

manusia dan kegelisahan


Kegelisahan adalah perasaan tak tenang atau bisa dikatakan kebimbangan. Dalam diri setiap manusia selalu disertai dengan sebuah perasaan yang selalu membawahinya yang ia bawa sejak lahir sebagai bentuk anugrah dari sang Maha Pencipta. Perasan tersebut bersifat abstrak tetapi terkadang dapat terwujud melalui ekspresi yang ia ungkapkan. Perasaan senang mampu menghadirkan tawa serta canda, perasan sedih mampu meneteskan air mata, perasan gelisah mampu mewujudkan seseorang bersikap tak tenang, gugup, berkeringat, berwajah pucat. Berikut ini saya coba mengangkat sebuah fenomena tentang kegelisahan manusia dalam hidupnya.
apa sih yang dimaksud dengan rasa kegelisahan itu? Kegelisahan itu merupakan suatu ekspresi rasa cemas, tidak tenang, khawatir, takut, rasa bersalah, dan bisa dibilang ada suatu perasaan yang janggal atau aneh yang ada di hatinya. Kegelisahan bisa dilihat dari tanda-tanda gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Ada suatu gerak-gerik yang tidak biasa pada seseorang yang mengalami rasa gelisah, seperti sering melakukan gerakan mondar-mandir, muka yang murung, dll.
Ada beberapa macam kegelisahan yang biasa dialami oleh manusia dan ada beberapa tips untuk mengatasi kegelisahan-kegelisahan tersebut.
Menurut Sigmund Freud, ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan atau kegelisahan yang menimpa manusia yaitu:
1.     Kegelisahan Objektif
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
2.     Kegelisahan Neoritis
timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia), dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
3.     Kegelisahan Moril
disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: rasa iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
Setelah kita melihat macam-macam dari kegelisahan, berikut terdapat beberapa tips untuk mengatasi rasa kegelisahan-kegelisahan tersebut, yaitu:
  • Hindari perbuatan salah / dosa
    Contoh kasus : jika kita sedang mengendarai motor, maka patuhilah peraturan berkendara yang telah ditetapkan. Jadi, jika ada operasi tidak akan membuat kita gelisah karena misalnya tidak punya SIM, tidak pakai helm standar dll. Begitu pula dalam kehidupan beragama, jalankanlah ajaran agama dengan benar agar tidak menimbulkan rasa berdosa di kemudian hari kelak.
  • Berperilaku jujur
    Misalnya, jujur kepada orang lain mengenai siapa diri kita sebenarnya. Tak perlu sok-sokan bergaya ini-itu jika nyatanya tidak benar / bohong belaka. Ingatlah kalau membuat satu kebohongan dapat menciptakan banyak kebohongan lainnya kemudian.
  • Percaya diri
    Contoh kasus : mungkin kita gelisah atau merasa minder saat bergaul dengan orang-orang yang kita rasa mereka lebih pintar dari kita. Percayalah, bahwa Tuhan menganugerahkan kemampuan yang berbeda-beda pada makhluknya. Jika mereka lebih pintar daripada kita pada satu bidang, belum tentu kita tak akan lebih pintar daripada mereka di bidang yang lain.
  • Mendengarkan musik
    mungkin akan bisa sedikit meredakan perasaan gelisah kita jika memang perasaan gelisah tersebut sudah memuncak, cobalah putar musik yang sekiranya bisa mengalihkanmu.
  • Evaluasi diri
    Mungkin perasaan gelisah yang sedang kita alami adalah merupakan akibat suatu kesalahan yang pernah kita lakukan. Coba telusuri, dan cobalah untuk memperbaikinya. Jadikan yang sudah berlalu sebagai pengalaman hidup. Mulailah hari-hari baru dan jangan pernah melakukan kesalahan yang sama.
  • Jangan segan untuk meminta maaf
    Jika pernah berbuat salah kepada seseorang, jangan segan untuk meminta maaf. Begitu sebaliknya, jangan pernah ragu untuk menerima permintaan maaf dari seseorang yang pernah berbuat salah terhadap kita.






Sumber : damaisubimawanto.wordpress.com

MANUSIA DAN HARAPAN



Harapan bisa diartikan sebagai tumpuan atau tujuan dari sebuah kehidupan. Semua manusia yang hidup di bumi ini pasti memiliki sebuah harapan yang tinggi. Kaya-miskin, tua-muda,  semuanya memiliki sebuah harapan dalam hidupnya yang tentunya memiliki pandangan yang berbeda antar tiap individu. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Misalnya seorang pelajar memiliki sebuah harapan agar dia bisa terus naik kelas tanpa tinggal kelas, seorang pedagang sayur yang memiliki harapan ketika berangkat dari ladangnya agar dagangannya laku terjual tanpa harus tersisa dan busuk, atau para sopir angkot yang memiliki harapan ketika berangkat dari rumahnya supaya dipagi hari ini mendapatkan banyak penumpang dan tentunya hasil gembira. Kesemuanya itu merupakan sebagian kecil dari sebuah harapan manusia dalam setiap aktivitas dan  pekerjaanya yang tentunya memiliki niat usaha yang kuat diantara setiap individunya. Semua harapan tak akan mampu terealisasikan dengan sempurana apabila tanpa didasari dengan niat dan kerja keras yang kuat, misalnya bagaimana mungkin seorang pelajar dapat naik kelas apabila tidak perna belajar atau tdak pernah masuk sekolah, mustahil dagangan  seorang pedagang sayur akan laku terjual apabila dagangan yang ia jual tidak segar, atau mungkin seorang seorang sopir angkot mampu mendapatkan penumpang yang banyak apabila disiang bolong ia baru mulai bekerja, padahal banyak penumpang yang mengunakan jasa transportsinya dipagi hari.

B. SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap Lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Doronngan Kodrat Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Dengan adanya dorongan kodrat atau dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Kelangsungan hidup (survival) untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang pangan dan papan. setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Sandang, semula hanya berupa perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang dan papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Keamanan seriap orang membutuhkan keamanan. Bila seorang telah menginjak dewasa, sehingga sudah saatnya Hak dan Kewajiban mencuntai dan dicintai Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Status Setiap manusia membutuhkan status.

DORONGAN KODRAT
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

DORONGAN DALAM HIDUP
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)


Opini
Menurut pandangan saya “setiap manusia yang berjiwa pasti memiliki pandangan yang berbeda tentang harapannya masing-masing sesuai dengan tujuan dan keadaan hidupnya yang sekarang sedang dialami, misalnya  seorang pelajar hanya harapan agar selalu naik kelas tanpa harus tinggal kelas, mungkin hanya pada saat itu hanya harapan itu saja yang terbesit dalam benaknya, atau orang pengemis dijalan yang memiliki harapan gimana agar bisa jadi orang kaya tanpa harus tidur dijalanan lagi mungkin harapan itu saja yang dia miliki pada saat itu karaena bisanya harapan akan muncul berdasarkan kondisi keadan yang sedang terjadi dalam kehidupannya”.