TEKNIK
SAMPLING
1.
Pengertian
Teknik Sampling
Teknik sampling purposiveyaitu “teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu”.1Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu
proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang
hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan
tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang
ditetapkan. Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan
dalam mendapatkan sampel yang baik diantaranya sebagai berikut:
a. Representatif
b.
Batasan
sampel harus jelas
c.
Dapat
dilacak dilapangan
d.
Tidak ada
keanggotaan sampel yang ganda
e.
Harus up
to date maksudnya terbaharui
2.
Syarat
penggunaan metode simple random sampling.
a.
Sifat
populasi adalah homogeny
b.
Keadaan
anggota populasi tidak menyebar secara geografis
c.
Harus ada
kerangka sampling yang jelas
Kebaikan: penggunaan prosedur sederhana
Kelemahan: Persyaratan penggunaan metode ini sulit untuk
dipenuhi
3. Teknik-teknik pengambilan sampe
A. Random sampling atau probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 200 dan yang akan dijadikan sampel adalah 50, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 50/200 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Teknik sampling probabilitas dibagi kedalam beberapa jenis diantarnya sebagi beikut:
1. Simple
Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Cara
atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung
deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap
unsur atau elemen populasi tidak
merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya. Misalnya, dalam populasi
ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan
manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam
organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal
yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian,
maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian
setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih
menjadi sampel.
2.
Stratified Random Sampling atau Sampel Acak
Distratifikasikan
Merupakan suatu teknik sampling dimana
populasi kita bagi kedalam sub populasinya karena mempunyai karakteristik yang
heterogen dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan terhadap
pencapaian tukuan penelitian maka penelitian dapat mengambil dengan cara ini.
3. Cluster Sampling atau Sampel Gugus
Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara gugus,
pupulasi dibagi kedalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut cluster.
Berbeda dengan pembentukan satrata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster
harus realtif heterogen.
4. Systematic Sampling atau Sampel Sistematis
Merupakan teknik sampling jika peneliti
dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil
data secara random, cara pengambilan sample sistematis dapat digunakan. Cara
ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secar sistematis
yaitu unsur populasi yang bias dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
5. Area Sampling atau Wilayah
Merupakan teknik sampling yang digunakan
ketika dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar diberbagai
wilayah.
B. Teknik Sampling
Non Probabilitas/Non Random Sampling
Suatu teknik pengambilan sampel secara
tidak acak nonrandom sampling tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk bias
dipilih menjadi sampel. Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak
dilibatkan unsur peluang sehingga tidak diketahui unsur peluang unit sampling
terpilih kedalam sampling.
1. Convenience
Sampling/ sampel yang dipilih karena kemudahan
Merupakan teknik dalam memilih sampel,
peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.
Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada disitu atau
kebetulan dia mengenal orang tersebut.
2. Snowball Sampling/
Sampel Bola Salju
Merupakan teknik sampling yang banyak
dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Yang
dia ketahui hanya tahu satu atau dua orang berdasarkan penilaiannya bias
dijadikan sampel.
3. Purposive
Sampling
Merupakan teknik sampling yang satuan
samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk
memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang
dikhendaki dalam pengambilan sampel.
4. Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah
bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih
secara acak melainkan secara kebetulan saja.
KUISIONER
Bagian ini berisikan
tentang penjelasan dari kuisoner serta tentang hubungannya dengan pengambilan
data yang berkaitan dengan penelitian yang telah dibuat. Kuisionare berasal dari bahasa
latin: Quistionnare, yang berarti suattu rangkaian pertanyaan yangberhubungan
dengan topic tertentu, diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud
untukmemperoleh data. Kuesioner lebih popular dalam penelitian
dibandingkan dengan jenis instrument yanglain karena dengan menggunakan cara
ini dapat dikumpulkan informasi yang lebih banyak dalam waktuyang relative
pendek, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan peneliti menggunakan
wawancara atau teknik lain.Tujuan utama menggunakan kuesioner
dalam penelitian adalah
1. Memperoleh informasi yang lebih relevan dengan tujuan penelitian
2. Mengumpulkan informasi dengan reliabilitas dan validitas yang tinggi
A. Macam-macam kuisioner
1.
Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai
sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2.
Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan
jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner
semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi
masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Sumber:
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R &
D (Bandung:
Alfabeta, 2008),.85.