Rabu, 07 Desember 2011

Manusia dan penderitaan


Penderitaan berasal dari kata derita. Sedangkan kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra, artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan beritngkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula penderitaan merupakan suatu energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan risiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan diri dariNya. Untuk itu manusia telah diberikan tanda sebelumnya, tanda demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Manusia sebagai homo religius kepadanya tuhan telah memberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan mahkluk ciptaannya yang lain. Secara lahiriah manusia terlahir dalam keadaan yang bahagia tidak ada seorang pun manusia yang terlahir hanya untuk menanggung beban derita yang dialaminya. Sekarang tergantung kepada manusia itu sendiri dalam menyikapinya, mampukah manusia mengedalikan dirinya untuk menghadapi cobaan yang bertubi-tubi datang kepadannya. Akankah cobaan tersebut menjadi sebuah penderitaan yang mengancam bagi dirinya atau dianggap sebgai koreksi diri dalam memprtebal rasa keimanannya.
Di dalam Al Qur’an maupun kitab suci agama lainnya banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaanyang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi seringkali umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Berbagai macam kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Penderitaan fisik yang dialami oleh manusia dapat diatasi secara medis dengan cara menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga, seorang suami memukuli istrinya didepan anak-anaknya. Seorang istri mendapat penderitaan fisik dan anaknya mendapatkan penderitaan psikis karena trauma yang dialaminya dari kejadian pemukulan tersebut.
Studi kasus; tidak ada yang mesti dan terlalu dipermasalahkan dalam materi kali ini karena penderitaan merupakan risiko seseorang dalam menjalani kehidupan didunia atau dimuka bumi ini. hanya yang mesti kita prihatinkan adalah masalah pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan lain-lain. Untuk menghindarinya tetaplah waspada, dan untuk mencegahnya hanya dapat dilakukan dengan kesadaran sipelaku itu sendiri.
Opini; Manusia seharusnya sudah mengetahui bahwa penderitaan merupakan risiko dalam menjalani kehidupan, untuk itu maka manusia dianjurkan untuk selalu bertawakal / bertobat, pasrah dan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini serta senantiasa beryukur kepadaNya. Jadilah orang yang selalu mensyukuri atas apa yang telah ditakdirkan Allah SWT, jangan menjadi seorang manusia yang selalu mengeluh.







sumber : http://yahyaandri.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-penderitaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar