Senin, 26 Desember 2011

manusia dan tanggung jawab


Manusia dan Tanggungjawab

1. Pengertian Tanggung Jawab
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya.Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengirbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
   Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.


2. Makna Tanggung Jawab
Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.



B.  MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB 
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk
keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat
atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari 
bahwa ada kekuatan lain yang ikut  menentukan, yaitu  kekuasaan Tuhan. 
Dengan demikian tanggung jawab itu  dapat dibedakan menurut keadaan 
manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa 
jenis tanggung jawab, yaitu  

1.  Tanggung jawab terhadap diri sendiri          
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang 
untuk memenuhi kewajibannya sendiri  dalam mengembangkan kepribadian 
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah 
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat  dasarnya manusia adalah 
mahluk bermoral, tetapi manusia  juga pribadi. Karena merupakan seorang 
pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, beranganangan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan 
itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam  hal ini manusia tidak luput dari 
kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak. 

2.  Tanggung jawab terhadap keluarga 
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, 
ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi  anggota keluarga. Tiap 
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini 
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan 
kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.  

3.  Tanggung jawab terhadap masyarakat 
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, 
sesuai dengan kedudukannya  sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan 
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga 
dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya  mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala  tingkah laku dan perbuatannya harus  dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. 

4.  Tanggung jawab kepada Bangsa / negara 
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga 
negara suatu negara. Dalam berpikir,  berbuat, bertindak, bertingkah laku 
manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia 
harus bertanggung jawab kepada negara 

5.  Tanggung jawab terhadap Tuhan 
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab 
lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari 
hukum-hukum Tuhan yang dituangkan  dalam berbagai kitab suci melalui 
berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera 
diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia 
masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab 
dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan 
tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai 
penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

 1.   Pengabdian          
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau 
satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang 
bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi 
kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan,
mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja 
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya 
seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya 
mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran 
moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak
akan berkeluarga. 
Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain 
dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang 
terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai.
Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti,
apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi 
keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh 
pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka 
memperoleh cuti. 

2. Pengorbanan 

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti 
persembahan, sehingga  pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan 
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan  yang bersifat kebaktian itu 
mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian 
yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. 
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih 
dapat dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah 
para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh  tauladan, bagaimana 
semestinya wajib berkorbanan. 
Perbedaan antara pengertian pengabdian  dan pengorbanan tidak begitu jelas, 
karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit 
dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari  pengabdian. Pengorbanan dapat 
berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. 
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian,
tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. 
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan,
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian  sesuatu misalnya 
berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu 
dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

CONTOH PENGORBANAN
Dalam Novel Siti Nurbaya karangan Marah Rusli, betapa besar pengorbanan gadis bernama siti Nurbaya sebagai pengabdiannya kepada orang tua. Orang tua Siti Nurbaya tidak mampu membayar hutang kepada Datuk maringgih. Sebagai tebusannya, Siti Nurbaya di bujuk agar bersedia kawin dengan datuk Maringgih, si tua Bangka, walaupun sebenarnya dia sudah mengikat janji dengan pemuda pujaannya bernama Syamsul bahri. Demi pengabdiannya kepada bapaknya, Siti Nurbaya bersedia memutuskan hubungannya dengan Syamsul bahri dan mau dikawinkan dengan Datuk Maringgih, walaupun dengan perasaan yang sangat berat. 

OPINI
Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh Siti nurbaya benar benar begitu besar. Dia menunjukan pengabdian nya kepada ayahnya. yaitu dengan menuruti perintah ayah nya untuk menikah dengan orang pilihan ayah nya walaupun dia tidak mencintai nya. Dan dia merelakan untuk memutuskan hubungan nya dengan lelaki yang dicintai nya, walaupun itu sangat berat baginya.
kisah ini adalah suatu contoh pengorbanan dan pengabdian seoranng anak kepada orang tuanya. 
dari sekian banyak orang yang ada di dunia ini, saya rasa tidak banyak orang yang memiliki sifat seperti Siti nurbaya ini, dia benar-benar berbakti kepada ayah nya, dan ia tidak mau mengecewakan ayah nya dan rela mengorbankan apa yang diinginkan nya untuk menunjukan rasa pengabdian nya.



sumber :http://debydeboy.posterous.com/tugas-7-manusia-dan-tanggung-jawab
            http://amygadget.blogspot.com/2011/04/tugas-ibd-7.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar