Rabu, 07 November 2012

DAMPAK GLOBALISASI


                                                DAMPAK GLOBALISASI


1. Proses Globalisasi
            Banyak sejarawan menyebut globalisasi sebagai fenomena abad kw 20 sehubungan bangkitnya ekonomi internasional yang didominasi oleh barat.  Padahal interaksi ekstensif antar bangsa didunia telah ada selama berabad-abad. Hingga tahun 1000, benih-benih globalisasi telah muncul di belahan timur dunia terutama negri yang dibatasi oleh samudra Indonesia dan laut cina selatan, oleh karena itu nusantara adalah negri yang paling dinamis dan sangat ekstensif interaksinya didunia saat itu.
            Untuk memahami bagaimana globalisasi dimulai antara tahun 1000 dan 1500 kita harus berfokus pada hubungan antar masyarakat di asia, khusunya kontak yang berlangsung melalui perdagangan jarak jauh. Perdagangan antar kawasan menjadi kekuatan utama sepanjang sejarah karena dapat mendorong bentuk pertukaran yang lain, termasuk penyebaran agama, budaya dan teknologi. Selama berabad-abad, contoh paling utama interaksi antar bangsa dalah jalur sutera.
Salah satu karakteristik globalisasi pada masa modern adalah berkembangnya perdagangan antar Negara didunia. Duni global saat ini dicirikan oleh perpendihan warga Negara dunia ke tiga eropa dan amerika utara. Pada abad ke 14 juga terjadi fenomena yang sama. Namun perpindahan yang terjadi adalah dari barat ke timur. Di china pemerintahan mongol mengandalkan sejumlah orang asing untuk mengatur pemerintahan sipil internasional meraka adala orang-orang islam yang yang berasal dari eropa dan asia.
            Ketika kebanyakan produk asia mencapai eropa warga eropa tertaraik untuk menmukan sumbernya secara langsung  di timur, sehingga memicu abad eksplorasi. Perdaganga maritime berkembang khusunya pad abad ke 14 setelah kekaisaran mongol berakhir. Jaringan maritim ini mencapi puncaknya ketika tahun 1400 dan 1500an ketika kekusaan politik muslim berkurang tetapi kekuasaan ekonomi da budayanya tetap kuat.
Hingga tahun 1800, asia merupakan kawasan perdagangan amerika dan eropa. Dunia menjadi pasr global semua dimulai dari penjajahan bangsa eropa ke asia dan berikutnya afrika. Ini menandai fase kedua globalisasi. Perdagangan antar Negara Kolonial dieropa telah mnciptakan serangkain kerja sama politik dan ekonomi. Sektor swasta tidak mau kalah, maka muncullah perusahan multinasional yang beroperasi diberbagai tempat didunia. Motif mencari keuntungan semakin dominan dengans emakin membesarnya persaingan merebut pasar dinegara jajahan atau pasar ekspor ke Negara-negara eropa sendiri.  

2. Aspek Globalisasi
            Globalisasi dapat dinilai dari aspek positif dan negative Chocrane dan Pain menegaskan bahwa globalisasi mempunyai posisi teorits sebagai berikut:

a.  Para globalis prcaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap berjalannya orang dan lembaga diseluruh dunia. Mereka percaya Negara dan kebudayaan lokal dapat diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen.

b.  Para globalis dan optimistis menanggapi perkembangan dengan baik menyatakan bahwa globalisasi dapat menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertangggung jawab.

c.  Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisai adalah sebuah fenomena negative. Globalisasi sebenernya adalah bentuk penjajahan barat yang memaksa sejumlah budaya dan konsumsi yang homogeny dan terlibat.

d.  Para Tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata. Jika memang ada terlalu dibesar-besarkan saja. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah berubah menjadi fenomena internasional selam ratusan tahun.

3.  Dampak-dampak Globalisasi
     Gelombang globalisasi mempunyai dua sisi yaitu tantangan dan peluang. Dengan kata lain terdapat dampak positif dan negatifnya dampak-dampak tersebut antara lain sebagi berikut:

a.  Ancaman Terhadap Budaya Bangsa
     gelombang globalisasi melahirkan budaya lokal. Unsur-unsur budaya lokal akan memasuki budaya lokal dengan sangat cepat dan intensif. Proses globalisai budaya akan terisolasi tumbuh dan berkembangsecara mantap dan statis maka suatu budaya bangsa dalam dunia terbuka akan terusik.

b.  Lunturnya Identitas Bangsa
     pengaruh budaya lokal terhadap sutau bangsa berarti pula suatu serangan terhadap identitas bangsatersebut. Inti dari kehidupan berbangsa adalah budaya. Apabila budaya bangsa terusik maka terusik pula identitas bangsa itu.

c. Kesadaran Terhadap Wawasan Nusantara
     Erat kaitannya dengan budaya dan identitas bangsa adalah kesadaran terhadap wawasan nusantara, budaya lokal, perdagangan bebas, dunia yang terbuka dapat mengendurkan wawasan kita sebagai sutau bangsa yang hidup dan berkembang diwilayah nusantara, apabila tidak dicermati oleh setiap manusia Indonesia, maka bukan tidak mungkin akan menghilangkan kesadaran terhadap wawasan nusantara.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar